Sunday, March 15, 2015

Kesetaraan Gender merupakan sebuah kondisi awal untuk pembangunan berkelanjutan | Gender equality is a precondition for sustainable development

Judul         : Kesetaraan Gender merupakan sebuah kondisi awal untuk pembangunan berkelanjutan | Gender equality is a precondition for sustainable development
Time           : Sabtu, 14 Maret 2015, pukul 04.30 – 06.00
Organisasi : Green women


Green women sebagai satu organisasi yang fokus pada bidang kesetaraan gender mengundang peserta konferensi untuk mendiskusikan isu kesetaraan gender sebagai kondisi awal dari pembangunan berkelanjutan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1995 dengan tujuan untuk mengikuti pemikiran global tentang kesetaraan gender walaupun masih dalam skala organisasi yang kecil.

Dalam diskusi ini, berbagai peserta dari negara berbeda dan latar belakang pekerjaan yang bervariasi ikut berpartisipasi, misalnya diantara peserta ada yang bekerja sebagai ekonom, dosen biologi, akuntansi, jurnalis, sampai mahasiswa. Masing-masing peserta memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan, umumnya dipengaruhi oleh latar belakang yang dimilikinya.

Perekonomian dunia didominasi oleh sistem kapitalis, dimana tidak ada agenda terkait dengan pemeliharaan lingkungan. Tujuan ekonomi lebih mengarah pada bagaimana dapat menghasilkan uang sebanyak mungkin. Dominasi laki-laki dalam pelaksanaan perekonomian sangat jelas terlihat, hingga terjadi ketidaksetaraan upah antara laki-laki dan perempuan dalam satu profesi yang sama.

Tidak hanya di bidang ekonomi, laki-laki juga menguasai bidang politik dan posisi kepemimpinan lainnya di berbagai negara. Perempuan hanya mendapatkan porsi kecil dari semua sistem yang ada. Situasi ini menunjukkan betapa ketidaksetaraan gender masih terjadi di berbagai bidang dan harus segera diperbaiki untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Tanggung jawab sangat dibutuhkan dalam mengemban setiap tugas. Perempuan diharapkan merespon setiap tanggung jawab yang diberikan padanya dengan baik. Selain itu, ketika terdapat posisi-posisi yang didominasi oleh laki-laki dan minim atau tidak ada perempuan, tindakan responsif untuk menyiapkan perempuan agar dapat mengisi posisi tersebut sangat penting sebagai perintis perempuan-perempuan berikutnya di masa depan.

No comments:

Post a Comment