Parallel
Events, Monday 13 March 2017
10:30 AM –
12:00 PM, Church Center of the United States
Keempat pemateri |
1. Pemateri pertama, Dr. Lumumba, sangat peduli
akan pentingnya pendidikan di semua level, khususnya pendidikan dasar. Beliau
juga menyebutkan bahwa sebagai professor dan peneliti, kami tidak hanya menulis
buku dan mengumpulkan data. Tapi mengaplikasikan informasi dan data tersebut.
Beliau menambahkan bahwa hanya sedikit perempuan Afrika yang lanjut ke tingkat
menengah dan universitas. Disamping itu, jarang yang memilih jurusan science
dan tehnology. Walaupun banyak yang menyalahgunakan tehnologi seperti merakit
senjata atau bahan peledak, namun tehnologi sangat penting untuk pembelajaran.
Menurut data international statistik, perempuan Africa mengalami “labor
force” atau kerja paksa karena kurangnya pendidikan. Beliau menambahkan,
“kenapa perempuan Afrika masih mengalami kendala?” jawabnya, karena kurangnya
persiapan dan akses pendidikan. Padahal pemberdayaan perempuan di Afrika akan
membawa dampak baik untuk keluarga, negara dan dunia, imbuhnya.
2. Pemateri kedua, visiting professor di
Cornell University yang membahas penelitian beliau tentang “Mobile Money”
di negaranya, Kenya. Beliau juga sangat heran dan penasaran kenapa Kenya sangat
terkenal dengan Mobile Money. Mobile money yang di maksud adalah transaksi
antar telepon selular dalam bentuk sms. Ini tidak melibatkan bank atau
internet. Sayangnya beliau tidak menjelaskan secara rinci bagaimana proses
pengambilan atau penerimaan uang yang dikirim. Beliau menambahkan bahwa dengan
adanya teknologi Mobile Money ini, sangat memudahkan proses jual beli di
kalangan masyarakat terutama ibu rumah tangga. Program ini sesuai dengan
program Bank Dunia (World Bank) yang mencakup “ Financial inclusion” inclusion
yang di maksud adalah ketika Ibu-Ibu punya mengakses dan dapat mengatur keungan
mereka. Mobile Money juga masuk dalam konsep “development” yang mencakup aspek
sosial, budaya, dan ekonomi. Ini dikarenakan budaya warga Kenya sangat senang
mengirim uang ke keluarga di kampung halaman mereka atau istilah (remittances) ,
khusunya yang bekerja di luar kota/negeri. Disamping itu, bantuan monetary dari
yayasan besar juga menggunakan jasa Mobile Money. Oleh karenya teknologi
sederhana, Mobile Money ini sangat membantu kehidupan masyarkat Kenya. Kebanyakan
dari pengguna menggunakan jasa “Empesa” karena ini merupakan produk dalam
negeri. Namun, ada juga kendala yang dihadapi masyarakat. Seperti data yang di
ambil dari seluruh pengguna Mobile Money. Kendala lain adalah “fraud” atau
penipuan yang banyak terjadi dan sangat merugikan masyarakat.
3. Pemateri ketiga, alumni mahasiwa S2
Aristektur Cornell University dan yang tertarik dengan penelitian tentang
teknologi, komunikasi, dan ekonomi. Beliau memulai dengan definesi teknologi di
masyarakat awam ada dua, yakni: (1) kami tidak tahu apa yang kamu maksud dengan
teknologi, (2) otomatis yang ada dipikiran mereka ada handphone, laptop, dll.
Namun, di kamus besar arti teknologi ada “The application of scientific
knowledge for practical purposes” jadi fungsi teknologi untuk
memudahkan pengguna. Begitupun penggunaan teknologi untuk pembangunan. Beliau
menambahkan penggabungan "low" teknologi dan "high"
teknologi yang sangat membantu. Contoh, penggunaan solar panel in dengan menggunakan
sinar matahari di sekolah-sekolah di Ghana. Juga arah jendela yang tepat untuk
memberikan cahaya dan angina untuk di lab komputer di sekolah-sekolah. Ini
semua wujud dari perpaduan “low” dan “high” teknologi.
4. Pemateri ke empat menjelaskan data qualitative
tentang penelitian beliau tentang penggunaan teknologi untuk bisnis di kalangan
ibu rumah tangga. Contoh, Ibu Kondoti menggunakan pesan BBM (Blackberry
Messenger) untuk mengerim paket untuk keluarga dan teman. Beliau sudah
mempekerjakan 15 karyawan di bisnis pengeriman paket tersebut. Peran teknologi
yang sangat membantu untuk pemberdayaan perempuan seperti bisnis, di pakai
untuk materi pembelajaran untuk guru-guru di daerah terepencil, teknologi juga
di gunakan untuk jasa terjemahan dari Bahasa Inggris – Bahasa Francis.
No comments:
Post a Comment